Datang Jauh dari Timur Indonesia, Maba Polbeng Asal NTT Bagikan Kisah Perjalanannya

Mahasiswa baru dari luar Provinsi
SIGAPNEWS.CO.ID | BENGKALIS – Kisah mengharukan datang dari momen Pengukuhan Mahasiswa Baru (Maba) Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) Tahun Akademik 2025/2026, yang digelar di Halaman Gedung Kuliah Terpadu 3. Pada Senin, 25 Agustus 2025.
Inilah sosok Agness Debora Kafomai, perwakilan mahasiswa baru, menyampaikan kesan pesan sekaligus membagikan kisah perjalanannya.
Agness yang berasal dari Alor, Nusa Tenggara Timur, merupakan penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik), yaitu program pemerintah untuk mendukung pendidikan tinggi bagi putra-putri dari daerah 3T, OAP, anak Pekerja Migran, dan penyandang disabilitas.
Mahasiswi baru Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan, Jurusan Teknik Sipil ini bercerita, memantapkan pilihan jurusannya karena sejak kecil selalu kagum melihat jembatan yang menyatukan daratan, jalan yang membuka akses, dan gedung yang berdiri kokoh melindungi kehidupan.
“Saya ingin menjadi bagian dari kisah pembangunan itu. Membangun bukan hanya fisik, tapi juga harapan,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Agness menceritakan perjalanan panjang dari NTT menuju Bengkalis yang ditempuh berhari-hari melalui transportasi darat, laut, dan udara. Ia bahkan mengaku sempat ragu apakah sanggup meninggalkan keluarga untuk menempuh pendidikan jauh dari rumah, terlebih kedua orang tuanya awalnya keberatan melepas kepergiannya.
“Meskipun sempat ragu, saya percaya setiap langkah pengorbanan adalah bagian dari jalan menuju mimpi,” ungkap anak sulung dari tiga bersaudara ini.
Agness juga berbagi kesan saat pertama tiba di Bengkalis. Menurutnya, suasana di Bengkalis yang tidak seriuh kampung halamannya memberi ketenangan untuk belajar. Ia pun terkejut dengan perbedaan harga makanan antara Alor dan Bengkalis.
“Di Bengkalis, saya sudah bisa makan kenyang hanya dengan 10.000 Rupiah,” ucapnya sambil tertawa.
Dari berbagai pengalaman barunya, Agness mengaku paling tersentuh dengan keramahan masyarakat Bengkalis. Sapaan ramah, senyum tulus, dan sambutan hangat orang Bengkalis membuat kami yang datang dari timur merasa tidak asing. Kami berharap keberadaan kami di sini tidak dibedakan, karena kita semua punya tujuan, mimpi, dan semangat yang sama. Mari kita belajar, tertawa, berjuang, dan tumbuh bersama sebagai keluarga besar Politeknik Negeri Bengkalis,” ujar mahasiswi yang gemar memasak dan mendengarkan musik itu.
Di akhir sambutan, Agness menyampaikan harapan bagi sesama mahasiswa baru. “Hari ini, kita semua berdiri di titik yang sama: mahasiswa baru. Mari kita jadikan masa kuliah ini bukan hanya untuk mengejar gelar, tetapi juga untuk membangun karakter, menempa diri, dan memberi arti bagi orang lain,” tutupnya.
Pidato Agness disambut tepuk tangan meriah dari hadirin. Cerita perjalanannya menyentuh banyak orang, apalagi ketika ia mengungkapkan keraguan, pengorbanan, dan harapannya.
Selain Agness, terdapat dua mahasiswa penerima beasiswa ADik di Polbeng, yakni Jufreser Gamaliel Momot dari Papua Barat Daya (Prodi Teknik Rekayasa Arsitektur Perkapalan, Jurusan Teknik Perkapalan), serta Hosea Kawengian dari Papua (Prodi Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional, Jurusan Bahasa).
Kehadiran mahasiswa dari Timur Indonesia di Polbeng bukan hanya menambah keberagaman, tapi juga menunjukkan tekad kuat untuk belajar meski menempuh perjalanan jauh. Semangat mereka menjadi inspirasi bagi mahasiswa baru maupun seluruh civitas akademika untuk terus berusaha dan meraih mimpi.
Editor :Basir
Source : Humas Polbeng