Polbeng Dampingi LSM Bahtera Melayu pada Program Mera

Polbeng bersama LSM Bahtera Melayu
BENGKALISNEWS | BENGKALIS - Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) Mendampingi LSM Bahtera Melayu Bersama Program Mera Lakukan Kajian Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Desa Teluk Pambang dan Desa Kembung Luar Kec Bantan 22-23 Juni 2022
Desa Teluk Pambang dan Desa Kembung Luar Kecamatan Bantan termasuk wilayah yang berada di Kabupaten Bengkalis-Riau serta merupakan desa pesisir di pualu Bengkalis yang merupakan daerah yang punya potensi sumberdaya alam yang cukup potensial dan strategi dalam pengembangan sebagai desa pesisir yang dapat lebih maju dan baik
Menurut Defitri Akbar direktur LSM Bahtera Melayu Hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat penting terutama dalam menjaga daerah pesisir dari abrasi, intrusi air laut serta gelombang laut. Hutan mangrove juga memiliki manfaat ekonomis berupa hutan produksi, hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan, pariwisata, dan riset.
Adapun manfaat ekologis mangrove yaitu berupa feeding ground, nursery ground dan export nutrient bagi biota yang bergantung pada ekosistem esensial ini. Dalam konteks mewujudkan upaya pemulihan ekosistem mangrove, maka diperlukan perencanaan restorasi mangrove yang tepat. Penyusunan perencanaan restorasi perlu didasari oleh data, informasi, dan pertimbangan keilmuan yang kuat. Oleh karena itu, beberapa studi dan kajian sebagai dasar dalam menentukan strategi dan metode restorasi telah dilakukan, seperti lokakarya perencanaan aksi konservasi, pemetaan stakeholder, pemetaan ekosistem mangrove dengan citra satelit, pemantauan ekosistem mangrove (flora, gastropoda, ikan, burung, mamalia, dan herpetofauna), dan studi hidro oseanografi. Penyusunan Rencana Pemulihan Ekosistem Mangrove Riau dimaksudkan untuk menyediakan dokumen yang akan digunakan sebagai acuan dalam memulihkan ekosistem mangrove di Provinsi Riau telah selesai dan ditandatangani oleh Bapak Gubernur Provinsi Riau pada bulan September 2020.
Proses penyusunan Rencana Pemulihan Ekosistem Mangrove Provinsi Riau tersebut telah dilakukan pada program MERA Fase pertama (Maret 2019 – September 2020). Saat ini Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) akan melaksanakan program MERA Fase kedua bekerjasama dengan HSBC dan CLUA dan bekerjasama dengan LSM Bahtera Melayu untuk mengimplementasikan dokumen Rencana Pemulihan Ekosistem Mangrove Riau di Kabupaten Bengkalis melalui Program Pengembangan Pengelolaan Pesisir Terpadu dan Mempromosikan Solusi Iklim Alami diperlukan Kajian Sosial Ekonomi Desa Teluk Pambang dan Desa Kembung Luar Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis sebagai bahan pendukung pemutakhiran profil desa untuk penyempurnaan sistem tata kelola restorasi mangrove dimasa yang akan datang.
“Tujuan dilakukan kajian ini adalah untuk memberikan gambaran
kondisi mutakhir sosial dan ekonomi di Desa Teluk Pambang dan Desa Kembung luar, serta Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya hasil kajian sosial ekonomi desa Teluk Pambang dan desa Kembung Luar sebagai bahan dasar dalam pemutakhiran profil desa”, ucap Dedek sapaan direktur Lembaga yang pernah menerima penghargaan lingkungan hidup dari presiden ini.
Kemudian menurut Yunelly Asra, S.E., M.M salah satu tim kajian dari Dosen Politeknik Negeri Bengkalis yang tenaga ahli sosial ekonomi. Penelitian dan kajian ini menggunakan metode kualitatif, subjek atau informan dalam penelitian ini adalah masyarakat dan stakeholder lainnya yang bisa memberikan gambaran dan data tentang sosial ekonomi serta budaya lingkungan masyarakat tersebut pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling. Metode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi ucapnya.
Kemudian Dr. Nurdin Basir yang juga dari Politeknik mengatakan kajian ini sangat di perlu dilakukan agar apa yang menjadi tujuan Program di desa harus benar benar mengikuti data-data yang di dapati dari masyarakat yang tak lain demi kepentingan pemerintah desa dan kepentingan masyarakat kedepan.
Hal ini juga dibenarkan oleh Hutomo Atman Maulana juga merupakan dosen Politeknik Negeri Bengkalis yang berada dalam satu tim kajian tersebut, menurutnya apa yang tergambar dalam kajian ini nantinya bisa membantu masyarakat dalam pengelolaan lingkungan desa yang lebih baik, baik dari segi pemerintahannya maupun dari kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan desanya.
Kemudian kedua Kepala Desa Pambang dan Kembung Luar menyambut baik kegiatan ini, dan berharap masyarakat mereka bisa memberikan jawaban yang benar benar jujur dan dapat di manfaatkan untuk hasil yang baik demi desa yang lebih maju ucap M.Ali kades Pambang dan Kades Kembung Luar Fauzan sebagai Plh
Menurut Khairul Saleh atau yang akrab di sapa Atah coordinator dalam kajian tersebut bahwa kegiatan ini sebenarnya sudah berlangsung sejak minggu ke 3 bulan Mei dan akan selesai pada minggu ke dua bulan Juli dalam kegiatan ini kita di bantu juga fasilitator lapangan.
Editor :Basir
Source : Humas polbeng